tag:blogger.com,1999:blog-42169335444005680422024-02-20T02:05:32.657-08:00Pusaka RachvianaBiarkan aku melihat tanpa mataPusaka Rachvianahttp://www.blogger.com/profile/17047896033726987432noreply@blogger.comBlogger19125tag:blogger.com,1999:blog-4216933544400568042.post-26161072507812735972010-03-22T12:39:00.000-07:002010-03-22T12:40:40.193-07:00<span class="Apple-style-span" style="font-family: Tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; color: rgb(102, 102, 102); "><center style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><b style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><h3 style="text-align: justify;margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">INTEGRITAS</h3></b><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">By :Thufail al Ghifari</div></center><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">[Aa Gym speaking]</div><div style="text-align: justify;">Bismillaahirrahmaanirrahiim</div><div style="text-align: justify;">Assalaamu’alaykum Warohmatullahi Wabarokaatuh</div><div style="text-align: justify;">[audience]</div><div style="text-align: justify;">Wa’alaykumussalaam Warohmatullahi Wabarokaatuh</div><div style="text-align: justify;">[Aa Gym speaking]</div><div style="text-align: justify;">Alhamdulillahirobbil ‘aalamiin, Allohumma sholi ‘ala Muhammad, wa ‘ala ‘aalihi wa ashbihi ajma’iin</div><div style="text-align: justify;">Segala puja dan puji, total, semuanya hanya milik Allah. Ujian apapun yang datang kepada kita, pasti penyebabnya karena Allah menitipkan sesuatu pada diri kita. Sehingga tidak layak menjadi ujub dan takabur terhadap ujian. Melainkan menjadi tawadu’ dan bersyukur... [echoed]</div><span class="fullpost" style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; display: inline; "><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">[Thufail singin]</div><div style="text-align: justify;">Di astana aku merana, disetiap air mata ku coba tetap membaca, diantara bahasa hati dan amarah. Langkah-langkah harapan yang hilang, lenyap bersama omong kosong yang membentang. Fasihnya kebebasan pun masih terkekang. Pedasnya air samudra dan kemunafikan. Sistem yang masih selalu menikam waktu kita. Hak-hak yang selalu terlupakan. Pedis mimpi yang menghampiri perjuangan kita. Kaca mata diri tak dapat menatap pasti. Sudut-sudut diskusi pun menjadi tak berarti, apalagi yang harus ku mengerti, saat hari ini masih tak jauh lebih berarti, dari setiap detik hidup yang penuh caci maki. Disetiap malam ku menyendiri, merangkum derita disetiap kesepian. Andai bisa ku rangkai angkasa, dan ku tulis perasaanku padamu. Akan ku tuang hingga batas maksimal kemampuanku. Agar kau mau mengerti, dibalik semua cerita, nada, bahasa, yang pernah ada; Ku tak akan pernah melupakanmu...</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">[Backing Vocal]</div><div style="text-align: justify;">Kuharap kau..tetap terjaga..tirai-i langkah dengan doa..Kuharap kau.. tetap terjaga..tirai-i langkah dan doa..</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">[Thufail singin]</div><div style="text-align: justify;">Dapatkah kau tetap bijak? Walau kepercayaan tertikam dari belakang. Dapatkah termaafkan salah? Lalu panjatkan syukur dan meredam prasangka, reduksikan amarah di indahnya hegemoni kita. Di hadirat Ilahi ku bertahan. Dalam telapak tanganNya ku berteduh. Dan iman ini sejukkan nurani. Masih perdulikah Tuhan pada diri ini? Entahlah! Bersyukur lalu ku bersujud, rebahkan lutut takkan ku ratapi maut. Disetiap batas waktu ku berserah, dan restui rencana perjuangkan takdir hidupku. Jika dapat ku bentangkan mimpi, dan ijinkan ku menjinakkan duka. Karena mata ini terlalu lelah menyimak derita, dan hati ini terlalu letih menapaki hari. Disetiap langkah, ku menyimak nestapa. Waktu yang selalu melukis cerita; luka, duka dan suka. Menjadikan semua kenangan yang penuh canda tawa. Kadang hari pula begitu membosankan, menyulut emosi di setiap batas-batas mimpi kita. Kau dan aku, kawan, kita semua, akan ku kenang selalu di dalam hatiku...</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">[Backing Vocal]</div><div style="text-align: justify;">Kuharap kau..tetap terjaga..tirai-i langkah dengan doa..Kuharap kau.. tetap terjaga..tirai-i langkah dan doa..</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">[Thufail singin]</div><div style="text-align: justify;">Biarkan setiap detik ini berjalan. Dan waktu pun akan segera bicara, di hinanya cerita yang menghias arti perjalanan kita. Kadang pula, duka memiliki wejangan yang jauh lebih bermakna. Bersama air mata ku coba mengambil hikmah. Dan menge-evolusikan semua menjadi suka. Masih ingatkah kau Hei pembunuh asmara, saat kita tersenyum bersama dan kita selalu berangkulan bersama, meretakkan masalah. Dapatkah kau belajar dari hari-harimu? Dapatkah kau kalahkan musuh terbesar dalam dirimu? Hatimu, nurani, sikap, introspeksi, dan jati diri. Akankah terbagi dan berakhir semua kepercayaan yang telah terbangun ini. Cinta kasih yang menyusuri di setiap mimpi. Dan harapan yang menggarisi cita-cita. Langkah kadang begitu hampa, terlalu dingin dan tak bersuara. Hingga di suatu saat nanti perjalanan ini akan segera berakhir. Dan tak perlu lagi duka, seperti saat kita selalu bersama. Saat kita selalu bersama menaklukkan semua. Dari seorang yang takkan pernah melupakan kalian, Thufail al Ghifari.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">[Backing Vocal]</div><div style="text-align: justify;">Kuharap kau..tetap terjaga..tirai-i langkah dengan doa..Kuharap kau.. tetap terjaga..tirai-i langkah dan doa..</div><div style="text-align: justify;">[till end]</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">[Aa Gym du’a]</div><div style="text-align: justify;">Allahumma sholi ‘ala Muhammad wa ‘ala ‘aalihi wa ashbihi ajma’iin</div><div style="text-align: justify;">Duhai Allah Yang Maha Kaya. Ampuni.. segala kecerobohan kami terhadap semua nikmat yang Kau beri Ya Allah. Ampini kekikiran kami menafkahkan rezki yang telah dititipkan kepada kami. Ampuni keengganan kami menolong orang-orang lemah disekitar kami. Ampuni kesombongan kami terhadap orang-orang yang tiada berdaya disekitar kami. Ya Allah, tolongkan kami, menjadi pribadi yang indaaah, Ya Allah. Limpahi kami dengan rezkiMu yang halal, berkah, melimpah. Dan jadikan kami menjadi jalan bagi hamba-hambaMu. Duhai Allah Yang Maha Agung, jadikanlah siapapun yang menyimak ini menjadi orang-orang yang ikhlaass menghadapi hidup ini. Menjadi orang-orang yang terpelihara dari kezaliman terhadap siapapun, dan engkau lindungi dari kezaliman siapapun. Ya Allah, selamatkanlah bangsa kami ini, Ya Allah. Selamatkan negeri kami ini, Ya Allah. Karuniakan kepada bangsa kami ini, para pemimpin yang ariiiff, ya Allah. Ya Allah, bangkitkan kepada kami para pemimpin yang bijaak. Yang benar-benar cinta kepada kebenaran. Yang benar-benar hidup selalu dalam kebenaran. Yang benar-benar berjuang untuk membela kebenaran. Engkaulah penggenggam setiap makhlukMu, Ya Allah. Alhamdulillahirobbil ‘aalamiin.</div></span></span>Pusaka Rachvianahttp://www.blogger.com/profile/17047896033726987432noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4216933544400568042.post-48486871791811529042010-03-15T08:18:00.003-07:002010-03-15T08:18:58.064-07:00Jadi SendiriMau pesen lemari buat tidur<br />Panjangnya 160 cm<br />Lebarnya 1 meter<br />Dalamnya 3 meter<br />Cukup<br /><br /><br />Dan jadinya, nggak apa-apa kapan saja<br /><br /><br /><br />Djatinangor, 2010Pusaka Rachvianahttp://www.blogger.com/profile/17047896033726987432noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4216933544400568042.post-31468123970476445082010-03-15T08:18:00.001-07:002010-03-15T08:18:34.112-07:00Pasangan Di Tempat SepiAyo mana pedangmu<br />Keluarkan<br />Bunuh aku<br />Biar Aku bisa menuntutmu<br />Akh..<br />Kau telah membunuhku<br />Jika kau kabur<br />Aku kan mengejarmu<br />Hingga berlari bersama<br /><br /><br /><br />Djatinangor, 2010Pusaka Rachvianahttp://www.blogger.com/profile/17047896033726987432noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4216933544400568042.post-30293984639180819052010-03-15T08:17:00.000-07:002010-03-15T08:18:03.032-07:00Semua Telah BerubahKutanam pohon kecil ini ditanah yang subur<br />Kan kusiram, kupupuki dan kujaga<br />Biar tetap hidup<br /><br /><br />Sekarang pohon ini telah besar hingga berakar kuat<br />Saatnya aku menunggu untuk menghasilkan buah<br /><br />Namun akh..<br /><br />Ternyata pohon ini tak menghasilkan buah<br />Mungkin karena aku tak cukup untuk berusaha<br />Tapi aku tak kecewa<br />Setidaknya aku bisa berteduh dibawah pohon ini<br />Sesukaku<br /><br /><br /><br /><br /><br />Disanubari, 2010Pusaka Rachvianahttp://www.blogger.com/profile/17047896033726987432noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4216933544400568042.post-65797602800184150952010-03-15T08:16:00.004-07:002010-03-15T08:17:26.051-07:00Renung 19 JanuariKawan<br />Dengarkan hatiku sedang berbahasa<br />Apa adanya<br /><br />Biarkan malam ini ramai dengan tetesan air hujan dari langit<br /><br />Kawan<br />Sekarang kutanya rongga<br />kalian menjawab mata<br /><br />Aku marah<br />Sungguh marah kawan<br /><br />Kenapa kalian bersahabat dengan hati<br />Ayolah kawan<br />Berbohonglah padaku<br />Biar malam ini takkan aku ingat lagi<br /><br /><br />Cianjur, 2010Pusaka Rachvianahttp://www.blogger.com/profile/17047896033726987432noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4216933544400568042.post-80127988246705213442010-03-15T08:16:00.003-07:002010-03-15T08:16:56.341-07:00ZulDari kejauhan terlihat ada motor bebek tujuh puluh yang berwarna hitam<br /><br />Lalu,<br />Saat itu juga ada seorang lelaki menunjuk dengan tangannya sambil berkata :<br /><br />'Beck Zul'<br /><br /><br /><br /><br />Djatinangor, 2010Pusaka Rachvianahttp://www.blogger.com/profile/17047896033726987432noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4216933544400568042.post-22422139755988001392010-03-15T08:16:00.001-07:002010-03-15T08:16:30.852-07:00Bunga Di Bulan Januari<div>Demi Ad-Dhuha<br />Aku berpijak ditanah<br />Memerah keberanianku diantara kecemasan<br />Karena ada Tuhan kulabuhkan kemurnianku untukmu<br />Dengan duduk diatas benteng bunga berteduh dari tetesan langit<br />Pesan singkat kusajikan dari rencana lalu<br /><br /><br />Berpikir tentang cahaya saat ini<br />Yakin Ada walaupun hujan<br />Hangat memandangnya diam jadinya<br />Indah memang<br />Terjun bebas menghalangi hijau ujung pandang<br />Bagiku sungguh baik mereka menghiburku<br />Hingga lunturkan keraguanku<br />Kuungkapkan<br />Disampingku ada Ibu membawa buah hati<br />Dan ada Bapak membawa sumber rizky<br />Mereka bekerja untuk hidup<br />Puuiiihh..<br />Menghela nafas ronggaku<br />Mereka bisa hidup apa adanya<br />Begitu pun aku dan dia, pikirku<br /><br /><br /><br /><br />Kata semoga menjadi harapan adanya campur tangan Tuhan<br />Antara salam kanan kekiri<br />Aku imam bersamanya<br />Melamun dan berhasil aku bahagia dengan berandai-andai<br /><br /><br />Bulan kesatu masehi<br />Menjadi momen keseriusan demi bunga bersama hujan<br />Akhirnya tersampaikan dengan menunggu waktu<br />Sudah, sudah<br />Ini yang terakhir dengan kejujuran<br />Suasana bunga aku pulang<br />Dengan harapan<br /><br /><br /><br /><br />Tanah Bunga, 19 Januari 2010<br /><br /><br /><br /></div><div class="photo photo_none"><div class="photo_img"><a href="http://www.facebook.com/photo.php?pid=30579797&op=1&view=all&subj=261443239940&aid=-1&auser=0&oid=261443239940&id=1152605705"><img src="http://photos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs138.snc3/18536_1224195402339_1152605705_30579797_70629_n.jpg" class=" " onload="var img = this; onloadRegister(function() { adjustImage(img); });" /></a></div></div>Pusaka Rachvianahttp://www.blogger.com/profile/17047896033726987432noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4216933544400568042.post-2336040454408851872010-03-15T08:14:00.000-07:002010-03-15T08:15:28.564-07:00Jalan Masih Panjang<div>Hati dan hari<br />Hati - hati<br />hari - hari<br />Hatimu<br />Harimu<br /><br /><br /><br /><br /><br />Nanti pasti<br /><br /><br /><br /><br />*Sedikit bingkisan Ulang Tahun buat neng cici<br /><br /><br /><br />Cijerah, 2010<br /><br /><br /><br /><br /></div><div class="photo photo_none"><div class="photo_img"><a href="http://www.facebook.com/photo.php?pid=30580290&op=1&view=all&subj=261905669940&aid=-1&auser=0&oid=261905669940&id=1152605705"><img src="http://photos-f.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs158.snc3/18536_1224379966953_1152605705_30580290_1366306_n.jpg" class=" " onload="var img = this; onloadRegister(function() { adjustImage(img); });" /></a></div></div>Pusaka Rachvianahttp://www.blogger.com/profile/17047896033726987432noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4216933544400568042.post-62992516401201778102010-03-15T08:13:00.000-07:002010-03-15T08:14:30.991-07:00Dia Telah di SurgaAssalaamualeykum ya ahli kubur<br />Wah sekian lama aku menunggu disini<br />Kok salamku tak dijawab juga sama dia<br /><br /><br />Akh, tak apa<br />Memang dia pantas sombong sekarang<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Madjalengka, 2010Pusaka Rachvianahttp://www.blogger.com/profile/17047896033726987432noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4216933544400568042.post-76322204771782341462010-03-15T08:12:00.001-07:002010-03-15T08:12:59.490-07:00Bandung 4 MaretKerlap-kerlip<br />Warna-warni<br />Masih bergerak kesana kesini<br />Lampu menjelang pagi<br />Kata sayang bukan berlambang hati lagi<br />Namun berlambang naluri<br /><br />Ternikmati<br /><br />Seorang ibu tak punya anak tak mampu lagi melihat warna<br /><br />Bergerak kaki hitungan<br /><br />Satu ke dua bahkan ke tiga<br />Sambil mengikuti bahasa nyanyian yang sebenarnya tak mereka mengerti<br /><br />Lelaki-lelaki masih menuangkan minuman<br />Biar mampu mendapatkan peluru dada<br /><br />Terus<br /><br /><br />Tetap begitu<br />Karena begitu<br />Sampai bergantinya cahaya itu<br /><br /><br /><br />Bandung 4 Maret, 2010Pusaka Rachvianahttp://www.blogger.com/profile/17047896033726987432noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4216933544400568042.post-9280391460150991642010-02-28T23:43:00.001-08:002010-02-28T23:43:45.126-08:00Menuju PulangAlkisah disuatu tempat ada tokoh agama sedang berceramah pada orang-orang<br />dan dia berceramah tentang keselamatan lalu surga<br /><br /><br />Singkat waktu, dari kejauhan ada kakek tua bertanya pada si tokoh agama itu,<br /><br />"Maaf pak, saya mau bertanya sama bapak. Apakah bapak takut akan kematian?"<br /><br />Tak diduga si tokoh agama yang sedang berceramah itu terdiam<br /><br />Tak lama kemudian, si tokoh agama itu menjawab,<br /><br />"iya kek, sejujurnya saya takut akan kematian"<br /><br />Setelah si kakek mendapat jawaban dari si tokoh agama itu<br />Tanpa basa-basi si kakek langsung beranjak untuk pulang meninggalkan acara tersebut<br /><br />Dalam perjalanan menuju rumah si kakek berkata dalam hatinya,<br /><br />"Dimana bekal untuk pulang nanti, sebenarnya aku harus mencari sendiri"<br /><br /><br /><br />Djatinangor, 2010Pusaka Rachvianahttp://www.blogger.com/profile/17047896033726987432noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4216933544400568042.post-28576160348738484792010-02-28T23:42:00.001-08:002010-02-28T23:42:54.060-08:00Ibu Dan Anaknya DijalanPok ame, ame<br />Belalang kupu-kupu<br />Siang makan nasi<br />Sebelum tidur minum susu<br /><br /><br />Bohong ah !<br /><br /><br /><br />DjatinangorPusaka Rachvianahttp://www.blogger.com/profile/17047896033726987432noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4216933544400568042.post-67956414506693472832010-02-28T23:41:00.001-08:002010-02-28T23:41:35.237-08:00Dhe WeKau tahu, siapa yang membangunkan aku disaat seperempat malam tiba?<br />Karena itu aku sayang dan terbangun<br />Kubuka mata, teringat aku tak ingin menikmati sunyi sendiri<br /><i>: Dhe We</i><br /><br />Apa kau ingin tahu Dhe, kenapa kupingku melambangkan sujud ketika adzan tiba?<br />Karena itu aku rindu dan aku sujud<br />Antara salam kanan ke kiri, aku tak ingin sendiri<br /><br />Semua kulakukan karena hatiku merasa cemburu<br />Mungkin kau tak tahu, namun aku tak bisu<br /><br />Dhe We<br /><i>iTak kunjung kutemukan, diantara seperempat malam dan adzan<br />Yang ada hanya makna diam yang gantung diri<br />Tak kupahami</i><br /><br /><br />Djatinangor, 2010Pusaka Rachvianahttp://www.blogger.com/profile/17047896033726987432noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4216933544400568042.post-12868350082311160862010-02-28T23:38:00.000-08:002010-02-28T23:40:08.663-08:0014 Februari<div>: <i>Diah Wulansari</i><br /><br /><br /><br />14 Februari<br />Ketika sunyi aku ingat dalam kitab suci ad-dhuha ayat empat<br />Lalu, kulabuhkan doa untukmu dalam lukisan<br /><i>Amin</i> <br /><br /><br /><br /><br /><br />Madjalengka, 2010</div><div class="photo photo_none"><div class="photo_img"><a href="http://www.facebook.com/photo.php?pid=30615685&op=1&view=all&subj=305633014940&aid=-1&auser=0&oid=305633014940&id=1152605705"><img src="http://photos-c.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash1/hs257.ash1/18436_1243974056793_1152605705_30615685_8263898_n.jpg" class=" " onload="var img = this; onloadRegister(function() { adjustImage(img); });" /></a></div></div>Pusaka Rachvianahttp://www.blogger.com/profile/17047896033726987432noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4216933544400568042.post-26476009760866762262010-02-28T23:17:00.000-08:002010-02-28T23:18:13.836-08:00Jelita MarsKasih sayang, keindahan dan kesunyian<br /><i>: Jelita mars</i><br />Malam tiba, kutemukan kau dalam keindahan<br />Memandang penuh kasih sayang<br />Dan, membisu melambangkan kesunyian<br /><br /><br />Kapan kau tiba, aku tak tahu<br />Kapan kau menghilang, aku juga tak tahu<br />Sekarang bintang sudah tak seperti bintang<br />Karena orang-orang telah terbiasa melihat bintang<br /><br /><br />Kapan kau jatuh, akh, aku kembali tak tahu<br />Karena hanya bintang-bintanglah yang mampu jatuh<br />Sampai kapan kau menggantung dan diam seperti ini<br />Apa karena kau terlalu sombong dengan warna emasmu itu<br />Akh, tidak mungkin<br />Mungkin Tuhan hanya mentakdirkan kau untuk dilihat saja<br /><br /><br />Tiba- tiba jelita mars berkata,<br /><i>“Yah, kau ini menghayal saja, tidur sana sudah malam !”<br />“Iya aku akan tidur, selamat malam Jelita, semoga kita bertemu lagi”, jawabku<br />“Daaah”, balas jelita mars<br />Beranjak untuk tidur aku berkata dalam hati,<br />“Ternyata dia lah yang ingin mengakhiri semua ini, aku terima jelita”</i> <br /><br /><br /><br /><br />Djatinangor, 2010Pusaka Rachvianahttp://www.blogger.com/profile/17047896033726987432noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4216933544400568042.post-66662139321852571682010-02-28T23:10:00.001-08:002010-02-28T23:10:40.089-08:00Selamanya UntukmuJika suatu saat kau melihat aku mati<br />Maka, kau akan melihat aku mati berdiri<br /><br /><br />Djatinangor, 2010Pusaka Rachvianahttp://www.blogger.com/profile/17047896033726987432noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4216933544400568042.post-32730238522951198792010-02-28T23:03:00.000-08:002010-02-28T23:07:39.345-08:00Menjadikan Topeng<p>Tali suara lelaki itu merayu dayu </p><p>Biar si perempuan berpayudara itu yakin bahwa dia menyenangkan</p><p>Hingga mampu memberi bulan dan bintang di siang hari<br /></p><p>Dan dia seraya berkata, <em>"aku sayang kamu" </em></p><p>Perempuan itu menarik semua yang mengalir dirongganya </p><p><em>"Iya aku terima",</em></p><p> </p><p>Waktu berjalan pada jalannya</p><p>Hari berlalu tanpa kembali </p><p><em>"Sayang perutku masuk angin" </em>, cetus si perempuan</p><p><em>"Apa... tidak-tidak, aku belum siap",</em></p><p><em>"Sayang, apa kau cinta sama aku?", </em></p><p><em>"Iya aku cinta sama kamu tapi nggak seperti ini, aku belum siap", </em></p><p><em>"oke, tinggalkan saja aku sekarang yank, jadi selama ini kau bertopeng" </em></p><p>Perempuan itu mendengus, lalu meninggalkannya</p>Si lelaki itu pun diam dan berkata, <em>"maafkan aku"<br /><br /><br /><br />Djatinangor, 2010<br /></em>Pusaka Rachvianahttp://www.blogger.com/profile/17047896033726987432noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4216933544400568042.post-62236116778881794892010-02-28T23:00:00.001-08:002010-02-28T23:01:52.978-08:00Cerita Si KursiDari kelihaianmu, berbagai sudut aku terbentuk, wahai seniman rakyat<br />Ladang jari-jarimu menjadikan aku berdiri<br />Ukuran kaki-kakiku kokoh olehmu<br />Sandaran menjadi pelengkap wujudku<br />Bahkan kau menambahkan corak mengundang godaan<br />Menjadikan mereka terbuai<br />Lalu, aku menompang berbagai etnis sesukanya<br />Dan berlomba ingin mengenalku<br />Sebebasnya<br /><br />Kini, aku menjadi refleksi budaya uang<br />Seakan aku mengarahkan dalam bertahan hidup<br />Dan mampu merangkai kehormatan<br />Menggebu bantai tak kesenonohan<br />Tak peduli arti kenyamanan, yang ada hanya roh pelacur<br />Yang penting mendapatkan, dengan berbagai rayuan<br />Tentunya merayu, siapa yang harus di rayu<br /><br />Tahu kah kau, wahai seniman rakyat<br />Kaki-kakiku kini tak kokoh lagi<br />Karena terbebani oleh jasmani-jasmani uang<br />Subur tubuhku<br /><br />Itu sebenarnya tujuan mereka menikmati tubuhku tanpa dosa<br />Sekarang aku menanti rayap-rayap untuk menguburku<br />Biarkan saja agar mereka mengerti<br />Aku hanya kursi perwakilan<br /><br />:Dalam Situseni.com<br /><br />Jatinangor, 2010Pusaka Rachvianahttp://www.blogger.com/profile/17047896033726987432noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4216933544400568042.post-29936158799744648542010-02-28T22:58:00.000-08:002010-02-28T23:08:31.294-08:00TanahkuTanahmu merah dari pegunungan<br />Tanahmu putih dari hamparan samudra<br /><i>: Merah Putih</i><br /><br /><br />Hingga saat ini Ronggaku Masih ada yang mengalir<br />Dan tak mampu lagi membedakan<br />Mana darah<br />Mana air mata<br /><br /><br />Bambu runcing telah tumbuh ruah<br />Hingga aku sulit membuka topeng-topeng pencuri tambang<br /><br />Keris-keris telah telanjang erotis dalam sejarah ruang<br />Yang ada hanya riwayat yang tertinggal<br />Dalam goresan pusaka<br />Katanya mampu dibaca<br /><br /><br />Tanahku mengalir dalam satu cerita leluhur<br />Diantara perjuangan yang berdiri<br />Mampukah mengalir hingga saat ini<br />Entahlah tanahku tetap tanahku<br />Yang memerah<br />Dan memutih<br /><br /><br /><br />Djatinangor, 2010Pusaka Rachvianahttp://www.blogger.com/profile/17047896033726987432noreply@blogger.com0