Dari kelihaianmu, berbagai sudut aku terbentuk, wahai seniman rakyat
Ladang jari-jarimu menjadikan aku berdiri
Ukuran kaki-kakiku kokoh olehmu
Sandaran menjadi pelengkap wujudku
Bahkan kau menambahkan corak mengundang godaan
Menjadikan mereka terbuai
Lalu, aku menompang berbagai etnis sesukanya
Dan berlomba ingin mengenalku
Sebebasnya
Kini, aku menjadi refleksi budaya uang
Seakan aku mengarahkan dalam bertahan hidup
Dan mampu merangkai kehormatan
Menggebu bantai tak kesenonohan
Tak peduli arti kenyamanan, yang ada hanya roh pelacur
Yang penting mendapatkan, dengan berbagai rayuan
Tentunya merayu, siapa yang harus di rayu
Tahu kah kau, wahai seniman rakyat
Kaki-kakiku kini tak kokoh lagi
Karena terbebani oleh jasmani-jasmani uang
Subur tubuhku
Itu sebenarnya tujuan mereka menikmati tubuhku tanpa dosa
Sekarang aku menanti rayap-rayap untuk menguburku
Biarkan saja agar mereka mengerti
Aku hanya kursi perwakilan
:Dalam Situseni.com
Jatinangor, 2010
Minggu, 28 Februari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar